Aku terpejam
Mencari gelap
Matahari membunuh harapanku
Betapa dingin
Bara apiku
Seperti gelisah
Di hadapanmu
Lagi-lagi aku masuk ke dalam pelukanmu
Gelora talu padahal semua muslihat waktu
Semesta raya selalu geli tertawa
Meninjau pemahamanku, menghunus renjana
Aku tersesat dalam kelana
Cahaya menghapus rencana
Jiwa yang mati, berkali-kali
Pusaran menarik kembali
Merayuku